Yang Baru, Tumbuh.



1 hari yg lalu aku sangat terkejut bukan kepalang ketika melihat foto kamu dengan kekasih barumu..

Saat itu, ketahuilah perasaanku tak karuan. Yang aku ingat pastinya aku sangat sedih. Serasa jatuh. Langit hidupku kelam. Hitam. Pekat, tak lagi bercahaya. Emosi pun tak kuasa ku kendalikan. Maafkan lah aku ke sekian kalinya aku tak pernah bisa menahan diriku saat amarah dan sedihku memuncak. Entahlah. Di luar kuasaku. Aku bersumpah, tapi itu bukan keinginanku mencacimu. Bukan inginku mengganggumu juga pada hari dimana kau mengajaknya datang berdua dalam acara kondangan. Aku bersumpah. Itu bukan aku. Percayalah. Itu adalah hal lain dari diriku..
Maafkanlah aku yg selalu tak pernah bisa menjadi wanita yang kau inginkan. Maafkan aku yang jauh dari ekspektasimu. Entahlah. Mungkin aku yang salah ketika melakukan sesuatu yang salah. Maafkan aku Tuhan, dan maafkan aku 'mas' jika aku terlalu mencintaimu dengan berlebihan. Hingga menggantungkan semua harapan dan asa-ku hanya padamu. Maafkan aku yang membuatmu terasa terbebani oleh sikapku, ataupun keburukanku.
Sungguh, perasaan yang aku pun tak tau datangnya darimana ini, begitu liarnya menguasai emosiku pula. Menciderai pikiranku pula dengan hal-hal negatif atas dirimu, yang sebenarnya begitu menanti perubahanku. Yang sebenarnya kau adalah orang terbaik yg pernah aku kenal - pada waktu dahulu. Lelaki paling dewasa atas sikapku yang kekanakan. Sungguh pula, aku bersalah atas cinta yang mengendalikan diriku sepenuhnya. Sungguh aku malu dihadapan Tuhan, atas diriku yang tak mampu mengatur dan memposisikan perasaan indah dan suci ini.
Tapi percayalah. Dua hari ini langit serasa runtuh begitu saja di hadapanku. Hatiku retak begitu saja. Badanku pun lemah tak berdaya atas apa yang aku tau tentangmu, yg ternyata menemui tambatan hati terindah :')
Aku ingin sekali bahagia atas kebahagiaan yang kini merayapi hatimu. Namun, sungguh. Kembali lagi sedih ini begitu kejam memenjarakan hatiku. Membungkus pikiranku dengan kelabu. Membuat mataku sembab dengan air mata. Bahkan lidahku pun kelu untuk berbicara maupun mencicipi makanan sedap. Yang ketika bersamamu sungguh apapun itu terasa ringan dan indah. Hingga rasanya sesisi rumah iri dengan kebahagiaanku yang telah memilikimu..
Ah entahlah.. mungkin aku berada di ambang lemahku. Mungkin aku sudah gila juga karena sejahat ini padamu. Yang mungkin sudah mengecewakanmu lebih dari segala sedih yg pernah ku rasa..
Ya inilah aku dengan kekuranganku. Dan inilah sepenggal rasa di awal November ini~
Doaku hanya agar Tuhan selalu menetapkan hatiku pada agama-Nya. Begitupun untukmu. Aku berdoa agar kebaikan selalu menyertaimu. Dan kau selalu bahagia atas semua hal kejam di dunia ini. Terimakasih untuk kesempatan mengenalmu. Itu adalah salah satu hal terindah dalam hidupku :')

~4 November 2018~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan

Sepotong Cerita dengan Kamu

Nonton di Bioskop