5 November 2018^^


Masih dengan hati yang sama, yang selalu menyukaimu apa adanya. Menyayangimu sepenuh hati dan diri ini. Aku masih mencoba melangkah, keluar dari kubangan masa lalu yang begitu berkesan selama bersamamu. Kenangan yang tak mungkin bisa dengan sangat mudah berlalu begitu saja termakan oleh waktu. Kenangan dan namamu, bayangmu, wajahmu, senyummu, segala hal tentang kamu, jailmu, jahatmu, baikmu, manismu, dan segalanya. Masih terlukis dengan jelas dalam memori ingatanku. Masih tersusun rapi dalam hati yang dulu pernah kau rebut seenaknya dan kau tinggalkan dengan begitu cepat.

Hay, mas. Entahlah apa lagi yang harus ku lakukan untuk mencoba meniadakan rasa ini. Rasa yang begitu suci. Rasa yang dengan tiba-tiba, seenaknya menyelimuti hatiku tanpa aku minta. Tanpa aku pikirkan, tanpa berencana apapun untuk memilikinya. Sungguh, jika memang kau bukan takdirku, maka aku akan berdoa pada Tuhan untuk menghapus rasa ini perlahan. Atau bahkan aku rela untuk tak memiliki hati ini. Aku rela jika Tuhan saja yang menjaganya.
Hay, mas. Tidakkah ingat kau pernah mengatakan bahwa kita tidak akan berpisah. Aku masih saja belum bisa berdamai dengan perpisahan ini. Aku jadi ingat suatu kejadian dimana kado yang ku berikan padamu adalah sepotong rajut hangat. Yang mana oleh orang Jawa diyakini bahwa hal itu adalah salah satu penyebab terampuh untuk bisa memutuskan suatu hubungan. Tapi kau tau? Saat itu aku dengan sangat yakin memberikannya tanpa menghiraukan suatu “kepercayaan" itu. Aku dengan keyakinanmu juga yang mengatakan bahwa “itu tidak akan terjadi”, adalah suatu ketenangan dan kenyamanan luar biasa untuk hari spesialmu. Tak ada rasa gundah takut kehilanganmu, karena aku merasa kau juga yakin denganku, bersamaku.
Ah, entahlah. Apa mungkin hatiku yang terlalu berlebihan mencitaimu daripada Dia? Hingga kini, untuk ke-sekian kalinya lagi-lagi hatiku didera paku-paku cemburu, tertusuk pedang-pedang sedih, terbunuh mati tanpa ada cahaya apapun. Sungguh hingga detik ini, percayalah aku masih mencintaimu, mas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan

Sepotong Cerita dengan Kamu

Nonton di Bioskop