Dia Berganti Kamu


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-ebYeBlzFvvFp-X1tnYLw0upeEjfeaG-XhaHS40WSloPCtteIPwPEeWBFru9WOAdXy4B6luiK9ceAY50qt4MdChwCHtaG3zkKbFkfDkdfGH4OtncC2Vq7LquOF66zJjSlXTSIQJY9G5M/s200/large.jpg
Aku pernah sepenuhnya berharap pada seorang lelaki.
Aku mengaguminya dengan sepenuh hati di waktu lalu.
Tak sedikitpun kekurangannya mengikis rasa sayang dan cintaku padanya.
Aku seakan terikat olehnya.
Tak ingin jauh, atau bahkan berpisah darinya.
Namun, 1 hal yang ku benci bahwa ada 1 sifat yang tidak mampu dikendalikan,
Kemudian dengan seenaknya menguasai dirimu.
Aku mungkin bersalah telah menjadikanmu dan membiarkanmu begitu.
Aku mengakuinya.
Dahulu, aku memasrahkan segala yg ingin kau lakukan dengan hidupmu.
Karena bagiku, aku tak berhak untuk mengaturmu.
Aku hanyalah kekasih, dan tidak layak untuk mengekangmu ini itu.
Aku hanya berhak menasehatimu, dan setelahnya ku serahkan sepenuhnya untuk keputusan yang akan kau ambil.
Mungkin disinilah salahku.
Aku membiarkanmu terjerumus sendiri dalam pikiranmu.
Jatuh ke dalam lubang gelap dan dalam.
Hingga aku tak mampu menyelamatkanmu.
Bahkan kau berubah setelah itu.
Aku sedih dan takut menghadapi dirimu yang lain.
Sedih karena kau 'sakit' sendiri, tapi aku tak mampu menolongmu.
Takut karena saat itu naluri jahatmu mulai menguak.
Aku mencoba membujuk dan merayumu untuk kembali.
Kembali pulang pada dirimu dan padaku.
Namun, itu bukan perkara yang mudah.
Jika sudah berlari terlalu jauh, maka enggan untuk pulang jika yang diincar belum dapat
Aku bukan seorang wanita tanpa harga diri.
Untuk itu, dengan berat hati ku putuskan dengan paksa hubungan yang telah kita bangun selama 1 tahun itu.
Aku menghancurkan hatiku sendiri agar kau tidak sakit sendiri.
Hanya itu yang dapat menyelamatkanku juga dirimu.
Aku membuang paksa perasaan yang begitu lekat menyelimuti hatiku.
Aku merelekanmu untuk yang lain.
Seseorang yang dapat membahagiakanmu dan akan selalu membuatmu tersenyum tiap harinya.
Kemudian, hari-hari setelah itu begitu berat.
Aku harus berjuang sendiri untuk hidupku.
Tidak ada lagi perhatian dan semangat menyertai hari-hariku.
Aku harus menutup telingaku tiap kali suaramu mencoba berbisik.
Aku harus menepis bayangmu tiap kali pikiranku dihantui olehmu.
Dan aku harus berkali-kali menolak untuk merindumu.
Dan tanpa habis-habisnya air mata ini jatuh.
Aku seperti manusia tanpa nyawa ketika itu.
Butuh waktu lama untuk pulih.
Hari-hariku pucat, tanpa warna seperti wajahku.
Sampai akhirnya, pelangi kembali hadir di bulan April.
Aku bertemu dengan senior sekaligus pria yang memenangkan hatiku kembali.
Meyakinkanku untuk bersama melewati hari esok dan selamanya.
Melukis kembali senyum yang sudah lama tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu.
Kita sepakat bahwa kamu dan aku adalah kita.
Terikat bersama oleh kata "sayang".
Menghabiskan hari untuk saling memahami satu sama lain.
Tak peduli karakter yang melekat dalam dirimu.
Entah cuek, dingin, keras, atau lainnya.
Aku tetap menyukai, menyayangi dan mencintai dengan ikhlas.
Aku memasrahkan urusan hati pada-Nya.
Aku tidak ingin mengulang luka hati yang sama dengan yang lalu.
Untuk itu, aku mohon yakinkan aku dengan dirimu.
Yakinkan aku untuk selalu mencintaimu.
Yakinkan hatimu untuk hatiku.
Aku bersumpah untuk selalu menjaga dan menyayangimu, apapun yg terjadi.
Tak peduli bagaimana orang memandang hubungan ini,
Yang aku yakini adalah bahwa ini hubunganku. Dia pacarku. Dan aku berhak menjalin cinta dengan caraku sendiri.
Aku mencintainya dan dia pun (aku harap) begitu.
Kita bukan sembarang orang yang seenaknya menaruh atau menitipkan hati begitu saja pada masing-masing kita.
Kita juga dengan penuh sadar saling menerima untuk bisa tetap bersama.
Kita adalah kita, bukan kalian.
Jadi, aku ingin kau mencintaiku dengan caramu.
Buktikan pada mereka bahwa kau adalah pacarku.
Buktikan pada mereka bahwa ada perasaan lain yang lebih penting daripada kebaikanmu pada teman-temanmu.
Yakinkan aku, kamulah yg terbaik.
Aku sayang kamu.
Aku cinta kamu.
Aku men-SMURF-mu!!!  😘😘😘

^^28 Oktober 2017


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harapan

Sepotong Cerita dengan Kamu

Nonton di Bioskop