Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

MAAF

Aku 1000x menyesal ketika aku bukanlah orang yang siap membantumu. Aku marah berkali-kali, mengutuk diriku yang tidak bisa menjadi cahayamu dalam gelap. Aku kecewa dengan diriku yang lemah. Aku iri dengan mereka yang dekat denganmu. Tertawa dan saling menebar senyum padamu. Aku hanya bisa menatapmu di kejauhan. Hanya berdoa pada Tuhan, bahwa suatu saat aku memiliki moment yang sama dengan mereka. Aku berkali-kali pula menenangkan hatiku yang gelisah. Kalau-kalau aku cemburu, dan marah pada kebaikanmu. Tapi itu sakit, bahwa kau hanya mengetahui aku baik-baik saja. Tidak satupun kau mengingat bahwa hati ini tidak mudah menerima. Hatiku keras dan kaku. Sekalinya tergores, dia akan terus berbekas. Hatiku bukan selembut hati milikmu. Yang dengan mudah melupakan. Tapi tidak mudah menjadi gores ketika sakit. Aku membiarkanmu bukan berarti tak acuh. Aku butuh waktu untuk memulihkan hati yang terbakar api...

Aku Bukan Siapa-siapa

Gambar
Ku katakan padamu i love you Tapi kau hanya menjawab simpan saja Ku katakan padamu aku rindu kamu Tapi kau hanya menatapku aneh Ku katakan padamu aku ingin menjadi temanmu Tapi kau hanya menjawab nanti saja Ku katakan padamu aku ingin membantumu Tapi kau hanya melirikku lalu berlalu Ku katakan padamu berhati-hatilah Tapi kau hanya menjawab iya Ku berikan sejuta kalimat mewakili kata semangat Namun kau hanya berlalu, seolah aku bayangan Yang tak harus diacuhkan Ku berikan senyum termanisku kala mata kita beradu Namun kau hanya menatapku kasihan Ku berikan bunga terindah di hadapanmu Namun kau hanya menyentuhnya, kemudian kau Jatuhkan di sembarang tempat Ku genggam tanganmu, tapi kau seolah jijik padaku Ku sentuh bahumu dan perlahan ku panggil namamu Namun kau buru-buru berlari seolah takut dengan hantu Ku teguhkan hati, berbisik hati-hati padamu, tatap aku Dan aku hanya menerima tatapan ngeri Dengan derap langkah kaki menjauh pergi....

Demi Air Mata

Gambar
  Demi tetes yang menghujani pipi Percayalah hatiku dirundung pilu Namamu merusak pikiran Dan kebenaran tak mampu aku logika Berjalan pun tak beda dengan pemabuk-pemabuk itu Sempoyongan, kehilangan tegapnya Demi air mata yang masih deras membasahi pipi Aku masih mengenangmu dalam diam Meski pagi sudah berlalu Dan senja menggandeng malam Masih saja kisah kenangan jelas Terpatri dalam mata dan kalbu Demi air mata yang rindu usapan Bayangmu sukses menguasai ragaku Mengacaukan fungsi-fungsi tubuhku Memelukku dalam sunyi Bersama angin-angin malam dan bintang-gemintang Demi air mataku Akan ku cabut semua kata 'kita' dalam ingatan Ku bombardir kenangan-kenangan yang mencipta luka Meski tidak mudah, namun semangatku Tak akan pernah lagi mampu kau padamkan. (5 November 2017)^^