Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Kamu dan Gunung

Duniaku masih dipenuhi olehnya. Lelaki yang suka tertawa. Aku terlalu bodoh jika mengabaikannya. Karena setelah pertemuan pertama, kebaikannya tidak berkurang bahkan terus menerus membuatku terpesona. Pagi itu, aku terlambat bangun 2 jam dari waktu yang telah ku rencanakan. Tanpa memedulikan mata yang masih mengantuk, aku bergegas untuk mandi dan berdandan. Jam di ponselku menunjukkan pukul 09.30. Ah, lagi – lagi waktu terlalu cepat melesat. Buru – buru aku meneleponnya. Berharap dia sudah bersiap untuk acara hari ini. Dering pertama lewat, begitu pula dengan kesepuluh dering berikutnya. Argh , hatiku kesal. Semuanya menjadi terlambat karena kecerobohanku mematikan alarm. Aku tidak tahu harus melakukan apalagi untuk membangunkannya selain memanggil nomor ponselnya. Kali ini aku berharap mimpi semalamnya segera berakhir. “Berhasil!”, seru hatiku. Dengan suara yang dipaksa, dia menjawab panggilanku. Aku hampir dapat membayangkan betapa enggan matanya untuk terbuka mengingat waktu...