Harapan
Aku tak pernah menyadari, betapa tulus cinta itu akan menghampiriku. Aku pikir, sudah tiada lagi kesempatan untuk memahami bahwa cinta itu adalah kebahagiaan. Cinta itu bagaikan harapan yang bukan fana. Tetapi nyatanya, saat itu aku hanya disuguhi luka yang tak berkesudahan dalam cerita kita. Kala itu, rasanya aku sudah tidak akan lagi ingin jatuh ke dalam cinta apapun. Aku sudah tak memercayainya meski barang sekali. Aku sudah tidak ingin menengok kembali nestapa yang pernah singgah begitu lama dalam duniaku. Yang masih bersemayam dalam sukma, dan terkadang lirihnya begitu memekakkan dan energinya membungkus diriku dalam tetes air mata. Kesendirian dan kesunyian itu telah membutakanku. Aku tidak lagi dapat membedakan sebuah ketulusan dengan kepalsuan rasa. Aku akan menganggap segalanya sama, sesuatu yang akan berakhir dengan duka. Dan pikiran pertamaku adalah untuk alasan apa aku menganggapmu berbeda dengan yang lain? Lalu, aku melihatmu tidak meragukanku, barang sekalipun. Kamu mener...